Senin, 11 Mei 2015

Perempuan di Balik Hujan ~ Intro


Cinta terkadang membingungkan. Ia bisa menjadi suatu bagian dalam mekanika klasik, sulit untuk menembus hati karena cinta begitu terlihat dan tampak nyata, ia tak bisa membedakan yang mana ilusi dan yang sungguh dapat disentuh. Sedangkan ilmu klasik butuh kepastian. Cinta juga bisa menjadi mekanika kuantum, ada kemungkinan kamu dapat menembus sekeping hati, dengan panjang gelombang cinta yang lebih besar. Tapi sayangnya seberapapun kita berusaha memperkecil massa dari tindak lanjut perasaan itu sendiri agar panjang gelombang semakin besar, tetapan planck adalah mutlak berukuran mikro.

Tak ada yang dilanggar dalam hal ini. Kedua teorema tersebut mungkin benar. Hanya saja terkadang kita menempatkan cinta pada hati yang mungkin tak menginginkannya. Maka sejatinya cinta itu adalah udara, ia bebas melebur bersama kepingan hati yang terlanjur menjadi partikel atomik lainnya. Tak peduli kemana arah medan magnet bumi menariknya. Tak peduli bidang geoid bumi sekalipun membiarkannya pergi ke domain ruang hampa, karena gravitasi akan selalu membawanya pulang. Ia pun bisa menjadi tambatan gelombang saat merambat, tapi tidak untuk semua, namun untuk beberapa yang ingin singgah.

0 komentar:

Posting Komentar